Warga-Pengusaha Teriak Minta Perjelas Jalur Sesar Lembang
Semburat cahaya matahari pagi menyinari hamparan tebing batu yang berada di perbatasan Dago-Lembang itu. Surya dari ufuk timur perlahan membelai hangat berpadu hawa dingin khas Lembang.
Tebing yang terdiri dari susunan batuan yang menjulang itu dipenuhi vegetasi, tapi tetap terlihat kokoh dan eksotis. Pemandangan yang tidak bisa dilihat dari pusat Kota Bandung itu, bisa dilihat dengan mata telanjang di Gunung Batu.
Puncak Gunung Batu yang berada di ketinggian 1.338 mdpl ini sering menjadi lokasi yang sering dijadikan pengamatan bentang alam cekungan Bandung purba. Musababnya, dari titik ini bisa diamati seluruh daratan dan perbukitan yang mengelilingi cekungan Bandung.
Gunung Batu sendiri merupakan bagian dari patahan Lembang, sesar yang memang sempat menjadi buah bibir pada awal 2021 lantaran disebut akan menghasilkan gempa hebat.
Sesuai namanya, Gunung Batu merupakan bukit berupa dinding alam yang terdiri dari batu-batu raksasa. Lokasinya berada di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Desa Pagerwangi yang berada di bawah kaki Gunung Batu memiliki hamparan kebun-kebun sayuran dan rumah-rumah penduduk, dengan rumah-rumah berderet berdempetan.
Selain kawasan Lembang, bagian barat sesar juga merupakan daerah kawasan padat penduduk seperti kawasan Cihideung, Parongpong, hingga Cisarua.

Berdasarkan penelitian, Patahan Lembang sepanjang 29 kilometer diprediksi bisa menimbulkan gempa hingga magnitudo 6,9. Gempa sebesar ini bisa mengakibatkan kerusakan yang cukup serius.
Hasil pemodelan peta tingkat guncangan (shakemap) oleh BMKG dengan skenario gempa dengan kekuatan Magnitudo 6,8 dengan kedalaman hiposenter 10 km di zona Sesar Lembang, menunjukkan bahwa dampak gempa dapat mencapai skala intensitas VII-VIII MMI atau setara dengan percepatan tanah maksimum 0,2-0,4 g.
Akibatnya, bisa menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Dinding tembok dapat lepas dari rangka, monumen atau menara roboh, dan air menjadi keruh.
Sementara untuk bangunan sederhana non struktural dapat terjadi kerusakan berat hingga dapat menyebabkan bangunan roboh. Secara umum skala intensitas VII-VIII MMI dapat mengakibatkan terjadi goncangan sangat kuat dengan kerusakan sedang hingga berat.
Cakupan wilayah terdampak tidak hanya Kabupaten Bandung Barat. Namun juga wilayah lain di Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung bagian utara, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang bagian barat.
Warga Minta Kejelasan, Pelaku Usaha Teriak BACA HALAMAN BERIKUTNYASumber: www.cnnindonesia.com
0 Response to "Warga-Pengusaha Teriak Minta Perjelas Jalur Sesar Lembang"
Post a Comment