Taliban Datang Afghanistan Hambar Tanpa Budaya Pop

Jakarta, CNN Indonesia --

Afghanistan seketika hening. Tak lagi terdengar gegap gempita musik pop, tak ada orang lalu lalang dengan warna-warni pakaian yang beragam model dan suara-suara di kota yang nyaring serta penuh harap.

Kota-kota di Afghanistan kini benar-benar hambar sejak Taliban datang.

Gambar-gambar perempuan di salon telah dipilok. Jeans dan kaus berganti pakaian tradisional. Radio hanya mengalunkan musik patriotik yang suram.


Suasana mencekam itu bahkan sudah terasa sebelum pasukan terakhir Amerika Serikat angkat kaki dari Kabul pada Senin (30/8) malam waktu setempat.

Kini, Afghanistan sepenuhnya dikuasai Taliban. Selasa (31/8) pagi mereka mendeklarasikan kemerdekaan negaranya setelah mengalami 20 tahun invansi AS.

Beberapa wilayah memang diperintahkan agar stasiun radio memutar lagu bernuansa sesuai hukum syariat.

Namun, di wilayah lain orang-orang lebih dahulu menyelamatkan diri dengan memutar lagu keagamaan, bahkan sebelum mendapat ultimatum resmi dari Taliban.

"Bukannya Taliban memerintah kami untuk mengubah apapun. Kami telah mengubah program untuk saat ini karena kami tidak ingin Taliban memaksa kami menutup (radio)," kata produser stasiun radio swasta di kota Ghazni, Khalid Sediqqi, dikutip Reuters, Selasa (31/8).

"Tidak ada seorang pun di negara ini yang tertarik dengan hiburan, kita semua dalam keadaan syok," Khalid melanjutkan.

Ia bahkan tak yakin apabila masih ada orang yang mendengarkan radio usai Taliban menduduki Afghanistan.

Di kota Mazar-i-Sharif, toko-toko dan restoran telah memutuskan dan mematikan radio mereka.

"Tidak ada peringatan tentang musik, tetapi orang-orang sendiri telah berhenti," kata salah satu mantan aktivis di kota itu.

Perubahan itu juga terlihat di salah satu kota terbesar di Afghanistan, Jalalabad.

"Tidak ada musik di seluruh kota Jalalabad. Orang-orang ketakutan dan ketakutan karena Taliban memukuli orang," ujar mantan pejabat Provinsi Nangarhar, Naseem.

Saat memimpin Afghanistan pada tahun 1996-2001, salah satu aturan yang diterapkan Taliban adalah dilarang menonton, mendengarkan atau menyiarkan musik non-keagamaan. Saat itu, kebebasan perempuan juga betul-betul kekang.

Persoalan antara kegiatan budaya dan syariat islam di era Taliban, baca di halaman berikutnya...

Taliban Berusaha Menampilkan Wajah Damai, Warga Tetap Takut BACA HALAMAN BERIKUTNYA

0 Response to "Taliban Datang Afghanistan Hambar Tanpa Budaya Pop"

Post a Comment