Selain Kerontokan seusai Isolasi Mandiri Kasus Alergi Cat Rambut Ditemukan pada Penyintas Covid-19
TRIBUNWOW.COM - Setelah diketahui jika penyintas Covid-19 bisa mengalami kerontokan rambut, kini kasus baru ditemukan di mana terdapat sejumlah penyintas Covid-19 mengalami alergi ketika mewarnai rambut setelah sembuh dari Covid-19.
Bahkan The National Hair and Beauty Federation (NHBF), badan perdagangan yang mewakili penata rambut dan ahli kecantikan di Inggris menyarankan untuk melakukan uji tempel pada penyintas Covid-19 selasa 48 jam.
Dilansir dari The Independent, diketahui jika laporan terkait alergi ketika mewarnai rambut pada penyintas Covid-19 sudah banyak ditemukan pada beberapa bulan yang lalu.
Baca juga: Waspada saat Isolasi Mandiri, Studi Tunjukkan Covid-19 Bisa Picu Sindrom Langka Guillain-Barre
Baca juga: Jenis Kadar Protein Ini Disebut Berpengaruh Terhadap Tingkat Keparahan Covid-19, Simak Penjelasannya
Namun, laporan baru yang dilakukan oleh BBC telah menemukan bahwa masalah ini masih terus ditemukan, dengan klien melaporkan ruam dan luka bakar.
Misalnya, pada seorang wanita bernama Gemma mengatakan kepada outlet berita bahwa dia mengalami reaksi terhadap tes tempel untuk pewarna rambut yang sama yang telah dia gunakan selama 10 tahun.
"Reaksinya sangat parah," katanya kepada BBC.
âSeluruh kulit kepala saya, wajah saya saya bahkan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada saya.â
[embedded content]"Saya berpikir 'oh, ini sedikit merepotkan karena harus datang ke salon, menunggu 48 jam ketika semua yang ingin saya lakukan hanyalah mewarnai rambut saya', namun, syukurlah dia (sang penata rambut) menerapkan kebijakan itu."
âSaya ikut, menjalani tes tempel. Keesokan harinya, saya merasakan sensasi terbakar yang sangat panas di belakang telinga saya yang semakin memburuk hingga mengambil lapisan kulit saya dari belakang telinga saya.â
Gemma merupakan penyintas yang baru sembuh dari Covid-19.
0 Response to "Selain Kerontokan seusai Isolasi Mandiri Kasus Alergi Cat Rambut Ditemukan pada Penyintas Covid-19"
Post a Comment