Taliban Tegaskan Tidak Akan Ada Wanita di Posisi Puncak Pemerintahan Baru Afghanistan
SERAMBINEWS.COM, DOHA - Seorang juru bicara Taliban mengakui tidak akan ada wanita Afghanistan di posisi tinggi ketika membentuk pemerintahan baru.
Kelompok militan, yang menguasai negara itu dua minggu lalu, diperkirakan akan mengatur pemerintahan barunya dalam dua hari ke depan.
Dilansir BBC, Kamis (2/9/2021), hal itu disampaikan oleh wakil kepala kantor politiknya di Qatar, Sher Abbas Stanekzai.
Dia mengatakan pemerintahan baru akan inklusif, tetapi peran perempuan akan tetap terbatas pada tingkat yang lebih rendah.
Menjelang penarikan AS, Inggris dan pasukan lain dari Afghanistan, kelompok itu bersumpah menghormati hak-hak rakyat.
Bahkan, mengizinkan perempuan bekerja di bawah kerangka syariah, tetapi banyak yang meragukan ketulusannya.
Baca juga: Jaminan Taliban Belum Mampu Hilangkan Keraguan Warga Afghanistan
Ketika Taliban terakhir memegang kekuasaan, secara ketat menegakkan interpretasi ultra-konservatifnya terhadap Islam Sunni, melarang perempuan bersekolah atau bekerja.
Tapi sejak merebut negara itu lagi, Taliban berusaha meyakinkan warga Afghanistan dan Barat, akan menghormati hak asasi manusia dan tidak membalas dendam.
Pejabat Taliban juga telah mendesak warga Afghanistan untuk tidak pergi.
Dikatakan, mereka diperlukan untuk membantu menjalankan negara dan membuat makmur di masa depan.
Beberapa pegawai pemerintah yang akan keluar telah kembali bekerja, sementara yang lain bersembunyi.
Baca juga: Mantan Wakil Menteri Wanita Afghanistan Ingin Pulang, Masih Banyak Wanita Dalam Bahaya
Juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan apakah perempuan akan dimasukkan dalam kabinet baru, dia tidak bisa mengantisipasi keputusan mereka.
Mujahid mengatakan para pejabat telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama termasuk kementerian kesehatan dan pendidikan masyarakat dan bank sentral.
Para pejabat bergulat dengan menjaga bank, rumah sakit dan mesin pemerintah tetap berjalan setelah berakhirnya evakuasi Barat.
Dalam kekosongan administrasi, harga melonjak dan orang berkumpul di bank untuk menarik uang tunai.(*)
Baca juga: Korea Selatan Sambut Baik Kedatangan Warga Afghanistan
0 Response to "Taliban Tegaskan Tidak Akan Ada Wanita di Posisi Puncak Pemerintahan Baru Afghanistan"
Post a Comment